Rabu, 19 Maret 2014

TNI AU Bantah Pernyataan PM Malaysia

Jakarta, - Dalam salah satu dugaan yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia PM Najib Razak, disebutkan bahwa lokasi hilangnya Malaysia Airlines bisa dimungkinkan di wilayah Indonesia.

TNI AU memastikan pesawat tersebut tak pernah masuk ke wilayah udara tanah air. "Kalaupun masuk ke wilayah Indonesia, pasti tertangkap oleh radar kita. Dan kita nggak nangkap," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (15/3/204).

Hadi menjelaskan, pesawat tersebut awalnya terdeteksi oleh radar Malaysia. Lalu hilang di wilayah Negeri Jiran itu sendiri.

"Radar Malaysia saja menangkap bahwa hilangnya itu di wilayah dia sendiri. Kalau seandainya analisa itu betul, memang pesawat yang tidak menggunakan transponder bisa ditangkap oleh radar militer. Hanya sampai di Pulau Perak lalu hilang," kata Hadi.

Operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini memasuki fase baru berdasarkan data satelit baru yang diterima. Pencarian disekitar wilayah Laut China Selatan pun dihentikan.

Perdana Menteri Malaysia (PM) Malaysia Najib Razak menyampaikan, ada dua koridor baru yang terbaca dari radar militer mengenai pergerakan pesawat.

"Koridor utara yang bergerak dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan menuju Thailand utara, atau koridor selatan yang bergerak dari Indonesia menuju Samudera Hindia bagian selatan," papar Najib dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur hari ini.

Menurut Najib berdasarkan data satelit, komunikasi terakhir pesawat MH370 dengan satelit adalah di salah satu dari dua koridor tersebut. Operasi pencarian pun kini akan difokuskan pada kedua koridor itu.
(Sumber : Dailynews).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar